Hari Ibu : Pamit



“Mama kerja dulu ya, Sayang.” Foto saya di depan rumah yang diambil sekitar dua tahun yang lalu. 

Di satu sisi harus (butuh maksudnya hehehe) menunaikan tugas kantor di sisi lain beragam kekhawatiran berkecamuk di pikiran. Amankah si kecil dengan si mba nya? Bagaimana kalau si kecil jatuh? Bagaimana kalau si kecil dicubit atau dibentak? Bagaimana….? Bagaimana…..?

Dilema ibu bekerja? Kisah klasik dan klise tapi saya yakin semua ibu bekerja pernah atau mungkin masih  mengalami perasaan ini tapi hidup adalah pilihan. Menjadi working mom, full day mom, mama sabtu minggu atau working at home mom, for your children you are the best mom. There is no way to be perfect mother, and a million way to be a good one (Jill Churchil).

Dan apapun pilihan mama haruslah diperjuangkan. Saya berharap tak lama lagi bisa bekerja dari dan di rumah. Alasannya bukan sekedar ingin melihat moment-moment terbaik perkembangan si kecil lebih dari itu (mengutip ungkapannya Ainun Habibie (istri BJ Habibie) , ingin dan harus turut serta membentuk karakter dan kepribadiannya.  Celebrating mother, everyday and everywhere.



Potret ini di ikut sertakan dalam Kontes Perempuan dan Aktivitas yang di  selenggarakan  oleh  Ibu Fauzan dan  Mama Olive

4 komentar

  1. Ikut mengaminkan keinginannya untuk bisa bekerja dari rumah.

    Terima kasih sudah berpartisipasi di acara kami.

    BalasHapus
  2. Iya Mbak ini kelihatan dari foto kalau lagi pamitan, semoga sucses yaa...

    Selamat hari Ibu ;)

    BalasHapus
  3. Hihihihi, iyahh setuju sama Mbak Yunda,
    keliatan banget lagi pamitnya~

    BalasHapus
  4. @yundahamasah: terima kasih...ngarep menang beberapa bukunya bikin ngiler.
    @una: yuk akh pamit dulu...

    BalasHapus